“Tawar terus!Harga unik trendah yg diberikan u/ Nokia 6300 Silver jam 18:00 sore ini ada di antara 80-672!Ktk HRG<spasi>hargamu!”
Kalimat di atas mengisi penuh inbox hp saya, maklum hp masih jadul -jaman dulu- jadi maksimal cuma bisa nampung 50-an sms. Jika sudah melewati angka 59, pasti ada notifikasi Inbox Full. Yang tambah bikin geleng-geleng kepala, dari semua sms di inbox saya hampir 50 persen berisi iklan dari provider.
Dalam satu hari, kira-kira saya bisa terima sms yang berisi iklan seperti di atas tidak kurang dari 8 sms. Memang sih jika dilihat dari jumlah gak begitu besar, tapi jika diakumulasi selama 1 minggu, 2 minggu dan seterusnya, bisa dihitung sendiri kan. Selain membuat inbox penuh, sms iklan itu juga bikin males, padahal saya pikir sms penting lebih-lebih soal kerjaan tapi ternyata setelah dibuka, dueenngg…iklan lagi, iklan lagi.
Sms menurut saya identik dengan email, jika email ada spam filter-nya, kenapa sms belum ada yak. Jangan-jangan sudah ada, tapi saya saja yang ndak tahu. Yaaa anggep saja belum ada yak. Kalau untuk menangkal telepon masuk bisa menggunakan aplikasi black list terutama untuk hp yang menggunakan sistem operasi Symbian atau menggunakan aplikasi Interactive Voice Call Master. Apa saja kemampuannya, silahkan googling dan dicoba sendiri.
Agak risih juga, jika tiap mendengar bunyi sms, cepat-cepat melihat isi sms dan ternyata cuma iklan. Alangkah baiknya jika di pihak provider menanyakan terlebih dahulu kepada pelanggan mengenai pengiriman sms iklan tersebut. Jika pelanggan setuju, bolehlah dikirim, tapi jika tidak yaaa jangan maksa dunk.
Lain hal-nya dengan Indosat yang membuat inovasi baru yang berhubungan dengan iklan sms. Indosat akan memberikan pulsa gratis bagi pelanggannya jika dibolehkan sms yang dikirim oleh pelanggannya disusupi iklan. Mungkin analoginya seperti kirim email melalui yahoo, kan di bagian bawah ada iklan. Jadi tiap kirim sms, di bagian bawah sms kita ada iklannya.
Tapi apa mau, sms kita dijejali iklan layaknya email kita di yahoo? Jawabannya terserah Anda.
PS: Tulisan ini bukan iklan, hanya opini semata
15 komentar
Comments feed for this article
Oktober 8, 2008 pada 5:05 pm
Heru Santoso
Topik ini sangat menarik dan karenanya saya jadikan buat bahan penelitian mata kuliah praktikum riset pemasaran. Lebih lengkap topiknya: Success Factors of SMS Advertising in Indonesia. Moga-moga akhir tahun bisa saya publish. Btw tulisan Anda memberi insight buat saya. Terima kasih. Regard.
Agustus 16, 2008 pada 7:04 pm
genoc da boom
indosat tu yang dari 168 ya? setau saya itu cuma bagian marketing indosat. pertama mereka cuma ngiklanin tentang indosat doang. eh baru kemaren saya dpt, ada sponsor masuk ke indosat dari close up. jadi close up bayar ke indosat, indosat bayar ke kita. kemungkinan gitu..
marketing emang …
lam kenal ya 🙂
numpang ngelink wacana yang berhubungan ma SMS jahat:
http://nggreges.blogspot.com/2008/07/sms-empat-digit.html
sigit says:
nahhh klo itu kan ada persetujuan dari pelanggan, dan pelanggan bisa diuntungkan
masalahnya sekarang masih banyak operator seluler yang langsung menyusupkan iklan lewat sms
tanpa persetujuan pelanggan
bisa dunk dikategorikan sebagai spam 🙂
Agustus 16, 2008 pada 3:52 pm
amri
salam kenal yah…
sigit says:
salam kenal juga…:)
Agustus 4, 2008 pada 9:52 am
ade
ada kok sms filternya,sudah bawaan dari hpnya,saya pake nokia 1112. jadi sms yang difilter ga masuk ke inbox,melainkan ke screening message. saya pernah ngeblokir sms dari provider yang saya pake ( xl ) karena terlalu banyak sms iklan. karena kadang saat di tengah jalan ada sms masuk, saya pikir siapa…setelah repot2 nyalain lampu sen, terus buru2 buka sms, ga tahu cuma sms iklan….
kalau pakai nokia 1112, coba masuk ke message, trs pilih screened messages.
telpon masuk juga bisa di filter. emang sih sipenelpon tetap bisa nelpon, tapi kita tidak tahu, karena nomor yg di filter otomatis saat nelpon kita, ga akan ada suaranya, getarpun tidak….
he…he… saya lagi ngefilter nomor mantan nih….
sigit says:
waaa…mudah-mudahan mantannya gak ngeliat komen mas ade 😀